Resensi Buku The Darkness of Gatotkaca |
Sinopsis Buku The Darkness of Gatotkaca
Gatotkaca adalah seorang patriot dengan kelahiran yang luar biasa. Kesaktian bangsa dewa mempercepat proses dewasanya. Dia adalah putra kedua Raden Bima kerabat kedua Pandawa. Lahir dari ibu keturunan bangsa raksasa bernama Dewi Arimbi: seorang ibu yg hidup selama dalam kemelut rasa bersalah karna tak pernah bisa menimang dan menemani masa kecil sang Gatotkaca. Gatotkaca adalah seorang kesatria. Ia memiliki kesaktian yang luar biasa. Tak ada senjata yang mampu melukai kecuali satu tombak Konta Wijayadanu. Senjata yang memang disiapkan menembus kulit tubuhnya. Dibuat pula oleh bangsa dewa.
Gatotkaca adalah seorang pahlawan. Dia menjadi benteng bagi semua keluarga dan sesepuhnya. Dia membela tiap jengkal wilayah negaranya. Dia sangat disiplin menjaga amanah. Loyal terhadap segala apa yang dijunjungnya. Membela tiap kebenaran. Menghancurkan tiap angkara murka. Tapi Gatotkaca selalu hidup dalam kesendirian! Dia selalu memendam dan menekan tiap kecewa di dasar hatinya. Tak ada orang di sekitar yg diajak berbagi. Dia terlalu angkuh untuk bisa mengutarakan tiap perasaannya. Dia selalu menelan beban rasa bersalah dalam dirinya. Dia selalu merasa hidup sendiri di tengah kehangatan keluarganya: meaningless lonely stillness and darkness.
The Darkness of Gatotkaca.
Novel sisi gelap Gatotkaca ini disajikan dengan amat menggelora penuh kejutan ledakan emosi dan sekaligus nestapa. Membaca novel epos ini niscaya akan menghadirkan ide & inspirasi pada kita semua untuk mencoba melihat & menyelami masing-masing tokoh & karakter dalam kehidupan ini: dari keteladanan kemarahan kesendirian kecongkakan kejujuran integritas pengorbanan kebijaksanaan kebimbangan dendam kekecewaan & pencarian makna & tujuan hidup.